Rabu, 01 Juni 2011

Logika Vs Cinta

Sebenarnya tulisan ini sudah pernah di posting oleh seseorang yang gila akan menulis, mungkin tidak ada salahnya saya coba postingkan kembali. karena menurut saya tulisan ini dapat memberi suatu inspirasi untuk menulis.., cekkidot!!!!

Sejak kecil aku telah banyak berpikir dalam sendiri, bukan karena aku sudah dewasa sebelum waktunya. tapi ke adaan yang membuatku menjadi lebih dewasa. hari-hariku biasa saja seperti anak kecil pada umumnya. namun dalam beberapa hal aku menjadi panutan mereka.

ah kau terlalu dewasa, dan sok dewasa

sampai ketika aku mengerti sebuah arti, sebuah bayangan dan perhitungan. pada saat itu pula aku berkenalan dengan teman fantasiku, Logika. aku banyak bermain bersama logika, bersamanya aku merasakan nyaman, jauh dari kesepian. saat belajar logika menemaniku, malahan terkadang ia mengajari ku. saat aku di hadapi masalah-masalah logika memberiku beberapa solusi. saat aku sedih dan terpuruk, aku mengadu kepada logika. sebelum aku tertidur pun kadang logika menemaniku dengan nasihat-nasihatnya ia berpetuah kepadaku. dan kemanapun akku pergi, logika selalu menemaniku dan menjagaku.

sampai suatu ketika aku secara kebetulen berkenalan dengan seorang gadis melalui sms dari nomor yang tak dikenal..,

"kak.., bagaimana kabarnya?" isi pesan singkat itu.

logika berkata padaku itu hanya pesan yang tak sengaja terkirim, namun aku mengacuhkan perkataanya. aku mengatakan pada logika apa salahnya aku menanggapi pesan itu. dan di detik-detik berikutnya aku telah akrab berbalas pesan singkat dengan seseorang di sebrang sana. di lain kesempatan aku meneleponya, sampai akhirnya kami membuat kesepakatan untuk bertemu. di saat itu juga logika mulai menjauhiku.

tiga bulan kemudian, aku telah menjalin hubungan dengan si gadis sms. hari-hari ku kulalui dengan senang berbunga, aku merasa nyaman di dekatnya. namun temankku logika tidak lagi menampakkan batang hidungnya. dia tidak lagi datang menemaniku, tidak lagi mengajari dan menasehatiku seperti dulu. namun anehnya aku tidak merasa kehilangan dengan kepergiannya. aku telah sibuk dengan gadis smsku, aku berpikir toh logika akan datang lagi.

hingga suatu hari, si gadis sms tidak lagi menghubungiku. dia hilang begitu saja tanpa jejak. pada saat itu lah aku merasakan amat kehilangan, sahabatku logika. aku mencari-carinya. aku mencari di setiap sudut rumah-rumah ku. mencarinya lagi di setiap jalan-jalan yang kulewati. terkadang aku menayakannya kepada orang-orang yang ku jumpai, dan mereka menganggap aku gila.

sampai akhirnya aku kelelahan dan terbaring dikamarku. tiba-tiba logika datang. aku pun terkejut.

"kemana saja kau selama ini sobat?'

"kemana? sesuka aku mau pergi dan hilang kemana, bukannya kau telah nyaman bersama gadis itu dan tak memerlukan aku lagi?" jawab logika.

"tapi tidak ada salahnya juga kan kau mendampingiku"

"biar ku beritahu satu hal" logika celingukan memeriksa kamar. takut kalau-kalau ada yang mendengar

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar